Membohongi Pasangan Etika, Dampak, dan Pilihan Hidup

Membohongi Pasangan Etika, Dampak, dan Pilihan Hidup

beritamantan.com – Kejujuran menjadi pondasi utama hubungan asmara yang sehat. Pasangan membangun kepercayaan melalui keterbukaan dan komitmen yang kuat. Namun, banyak pasangan cenderung berbohong demi menjaga hubungan. Kukuh dan Dwik mendiskusikan isu ini dalam siniar Balada +62 episode “Kukuh nanya ke Dwik Bohong sama Pasangan Boleh gak sih?” Mereka menjelaskan bahwa kebohongan sering digunakan sebagai strategi “main aman” agar hubungan tetap awet.

“BACA JUGA : 5 Tanda Sepele yang Bisa Jadi Gejala Kanker”

Berbohong untuk Menghindari Konflik

Kukuh menyatakan, “Berbohong menjadi pilihan ketika pasangan ingin mempertahankan hubungan.” Dwik menambahkan bahwa pasangan memilih berbohong untuk menghindari konflik. Mereka membedakan dua jenis kebohongan dalam hubungan. Menurut Superdrug, white lies merupakan kebohongan kecil. White lies mencakup topik seperti berat badan, pendapat tentang keluarga, atau hobi pasangan. Di sisi lain, big lies melibatkan isu serius seperti perselingkuhan. Kedua jenis kebohongan ini bisa merusak kepercayaan jangka panjang.

Ramani Durvasula, psikolog klinis, menyoroti bahwa semakin banyak kebohongan muncul, semakin rapuh fondasi kepercayaan. Dia menyatakan, “Setiap kebohongan merusak empati dan kesungguhan dalam hubungan.” Psikolog tersebut menunjukkan bahwa pelaku perselingkuhan sering berbohong demi membela diri. Kebohongan ini memicu trauma dan kekecewaan pada korban. Pelaku cenderung terjebak dalam pola selingkuh yang sulit dihentikan.

Untuk menjaga hubungan agar tetap sehat, Gopa Khan, psikoterapis dan konselor pernikahan, mengusulkan tiga langkah utama. Pertama, pahami pemicu kebohongan. Bayangkan ketika pasangan menyampaikan hal yang tidak menyenangkan, dan kita merasa terluka. Kita sering menahan perasaan dan membela diri dengan berbohong. Gopa menyarankan agar kita menahan diri dari sikap defensif dan mengungkap perasaan secara jujur.

Kedua, pikirkan konsekuensi kebohongan. Memilih untuk berbohong bisa retaknya ikatan cinta. Pasangan akan ragu dan merasa tidak percaya. Pikirkan baik-baik dampak jangka pendek dan jangka panjang. Kedua, tetapkan batasan diri. Pasangan harus berjanji untuk menjaga kejujuran. Atasi setiap konflik melalui percakapan langsung, bukan dengan berbohong. Bicaralah empat mata dan saling ungkapkan perasaan.

“BACA JUGA : Cara Ampuh Hilangkan Noda Keringat untuk Hidup Sehat”

Kejujuran sangat penting dalam menciptakan komunikasi yang transparan. Konflik pun wajar muncul. Namun, kita belajar dari tiap konflik. Setiap hari kita dapat memahami lebih banyak tentang pasangan kita. Dengan saling terbuka, pasangan menciptakan hubungan yang dewasa dan kokoh. Oleh karena itu, fokuslah pada keterbukaan dan kejujuran. Langkah ini akan membawa hubungan Anda ke tingkat yang lebih sehat dan langgeng.

Please follow and like us:
Pin Share

Satu tanggapan untuk “Membohongi Pasangan Etika, Dampak, dan Pilihan Hidup”

  1. […] “BACA JUGA : Membohongi Pasangan Etika, Dampak, dan Pilihan Hidup” […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email