beritamantan.com – Gentle parenting sering disalahpahami sebagai pola asuh yang terlalu lembut dan tidak tegas. Banyak orang menganggap orangtua yang menerapkan metode ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang lemah dan tidak disiplin. Padahal, gentle parenting justru menekankan pada kedisiplinan yang sehat, validasi emosi, dan komunikasi yang terbuka.
“BACA JUGA : MK Korsel Sahkan Pemakzulan Presiden Langgar Konstitusi”
1. Gentle Parenting Bukan Lawn Mower Parenting
Sebagian orang menyamakan gentle parenting dengan “lawn mower parenting”, yaitu orangtua yang menyingkirkan semua rintangan dari jalan anak. Menurut psikolog Mark Travers dari Awake Therapy, pola ini justru bisa merugikan anak dalam jangka panjang. Anak bisa kesulitan menghadapi kecemasan dan tekanan sosial karena tidak terbiasa mengelola masalah.
Gentle parenting mengajarkan anak menghadapi tantangan dengan dukungan orangtua sebagai pemandu, bukan sebagai pelindung penuh. Ibarat mengajari anak naik sepeda, orangtua awalnya membantu, lalu melepas saat anak sudah siap.
2. Gentle Parenting Bukan Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif membuat anak tidak mendapat batasan dan bimbingan yang jelas. Anak dibiarkan bebas tanpa aturan, yang berisiko menyebabkan masalah perilaku dan kurangnya kedisiplinan diri.
Dalam gentle parenting, orangtua tetap memberikan batasan tegas. Saat anak mengamuk, misalnya, orangtua bisa mengalihkan perhatian, memberi peringatan, atau menerapkan konsekuensi sesuai usia.
Misalnya, orangtua bisa tidak mengizinkan anak bermain lagi jika mereka terus bertingkah buruk di tempat umum.
3. Gentle Parenting Bukan Pengasuhan Pasif
Ada anggapan bahwa gentle parenting membuat orangtua tidak ikut campur urusan anak agar mereka lebih mandiri. Ini keliru. Gentle parenting justru mendorong keterlibatan aktif orangtua.
Orangtua hadir mendampingi, menjadi teladan, dan memberi bimbingan yang konsisten. Travers menekankan pentingnya empati dan komunikasi dalam pola ini.
Gentle parenting bukan berarti menjadi teman anak, tapi memperlakukan anak dengan hormat dan pengertian.
“BACA JUGA : Tips Semprot Parfum agar Wangi Tahan Lama”
Melalui pendekatan ini, anak belajar mengatur emosi, memahami batasan, dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dengan cara yang sehat.
Tinggalkan Balasan