beritamantan.com – Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April menjadi momen penting bagi perempuan Indonesia untuk terus berjuang. Semangat ini juga dirasakan oleh Hana Merlian, seorang wanita yang terlahir tanpa kemampuan mendengar.
“BACA JUGA : Tips Nyaman Saat Menstruasi Ala Syifa Hadju”
Semangat Kartini di Dunia Kerja dan Olahraga
Hana tidak membiarkan keterbatasannya menghalangi langkahnya. Sejak Agustus 2023, ia bekerja sebagai special crew di McDonald’s Sukahati Cibinong, Bogor. Di sana, Hana membuktikan bahwa disabilitas bukan penghalang untuk berkarya dan mandiri.
Selain bekerja, Hana juga menjalankan peran sebagai ibu dari dua anak. Ia menerima pesanan kue dan aktif sebagai atlet tenis meja. Pada 2022, Hana berhasil mewakili Kabupaten Bogor dalam kejuaraan tenis meja dan meraih juara tiga.
Hana menghadapi banyak tantangan saat mulai bekerja di McDonald’s. Salah satu tantangan pertama adalah ketika ia diminta membungkus nasi. Awalnya, ia kesulitan, namun dalam waktu seminggu ia berhasil menguasainya. Kini, Hana juga mahir memasak nasi, menyiapkan pesanan, mengantar makanan, dan menjaga kebersihan area lobby.
Hana mengaku belajar banyak hal baru karena keberaniannya membuka diri. Sebagai teman tuli, ia kerap kesulitan memahami instruksi verbal. Namun, rekan-rekan kerjanya selalu sabar membimbingnya. Perusahaan menghargai dan menerima dia sebagai individu, bukan sekadar karyawan.
Bagi Hana, makna Hari Kartini adalah tentang kesempatan. Ia percaya perempuan, termasuk yang memiliki disabilitas, mampu mandiri, berkarya, dan memberi dampak positif bagi keluarga serta lingkungan.
“Perempuan itu bisa. Bisa mandiri, berkarya, dan membantu sesama asal tetap semangat,” ujar Hana.
Kisah Hana mencerminkan komitmen McDonald’s Indonesia dalam menciptakan lingkungan kerja inklusif sejak 1995. Program special crew membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk berkembang.
Yulianti Hadena, HR & GS Director PT Rekso Nasional Food, menegaskan bahwa McDonald’s berkomitmen menghadirkan ruang kerja yang aman, setara, dan inklusif. Mereka percaya setiap perempuan, termasuk yang memiliki latar belakang beragam dan disabilitas, memiliki potensi besar untuk memimpin dan berinovasi.
“BACA JUGA : Fakta Rumor Wulan Guritno Akan Menikah dengan Ariel NOAH”
“Kami yakin kesetaraan bukan sekadar idealisme, tetapi sebuah keharusan,” tutup Yulianti.
Tinggalkan Balasan