beritamantan.com – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, melaporkan peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Kerinci. Gunung ini terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Kerinci saat ini berstatus Level II atau Waspada.
BACA JUGA : 4 Resort Mewah di Bali untuk Libur Lebaran yang Berkesan
Hasil Pengamatan Visual
Hasil pengamatan visual dari 1 hingga 13 Maret 2025 menunjukkan Gunung Kerinci tampak jelas, meski kadang tertutup kabut. Saat cuaca cerah, asap kawah utama terlihat berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang. Asap tersebut membumbung hingga ketinggian 50-100 meter dari puncak.
Rekomendasi untuk Masyarakat
“Aktivitas Gunung Kerinci saat ini berada pada Level II (Waspada). Kami merekomendasikan masyarakat dan pengunjung untuk tidak mendekat atau beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah puncak. Potensi bahaya yang ada berupa gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi dan lontaran batuan jika terjadi erupsi mendadak tanpa gejala signifikan sebelumnya,” jelas Wafid pada Sabtu (15/3/2025).
Data Kegempaan dan Tremor
Wafid juga menambahkan, warna hembusan gas menunjukkan dominasi uap air tanpa material batuan atau abu yang terbawa ke permukaan. Selama periode pengamatan, aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa hembusan. Jenis dan jumlah gempa yang terekam meliputi 1.003 kali gempa hembusan, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 17 kali gempa tektonik jauh.
Pada 14 Maret 2025, sejak pukul 16.30 WIB, aktivitas kegempaan meningkat. Gempa vulkanik dalam dan dangkal menjadi lebih sering terjadi. Hingga 15 Maret 2025 pukul 00.00 WIB, tercatat 20 kejadian gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo maksimum 6-25 mm dan durasi 6-25 detik. Gempa vulkanik dalam terjadi sebanyak 15 kali dengan amplitudo maksimum 9-40 mm dan durasi 9-25 detik. Tremor terus terekam sejak pukul 20.43 WIB dengan amplitudo maksimum 0,5-1 mm.
Hasil Pengamatan Terkini
Wafid menyatakan, pengamatan visual pada 15 Maret 2025 pukul 08.15 WIB tidak menunjukkan aktivitas hembusan gas dari kawah puncak. Grafik RSAM yang mencerminkan energi gempa menunjukkan fluktuasi dengan sedikit kenaikan di akhir periode pengamatan. Noise angin mempengaruhi kenaikan grafik RSAM pada 2 dan 17 Februari 2025.
Imbauan dan Tindakan Pencegahan
Badan Geologi menghimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan. Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dengan berita yang tidak benar mengenai aktivitas Gunung Kerinci. Informasi resmi dan koordinasi dapat diperoleh melalui Pos Pengamatan Gunung Kerinci di Desa Lindung Jaya, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, atau melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
BACA JUGA : Terlihat Sederhana dari Luar, Rumah Ini Ternyata Mewah di Dalam
Badan Geologi juga terus berkoordinasi dengan BNPB, BMKG, Kementerian dan Lembaga terkait, serta Pemerintah Daerah untuk memantau aktivitas Gunung Kerinci dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Tinggalkan Balasan